Neraca perdagangan Indonesia
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Perdagangan merupakan suatu hal yang tidak akan pernah mungkin terhenti terlaksana antar negara-negara yang ada di dunia, kehadiran perdagangan Internasional sering hadir didasarkan karna kebutuhan suatu komoditi baik berupa barang dan jasa yang berbeda, ataupun komoditi yang sama antar negara.
Perbedaan kebutuhan ini disebabkan karna perbedaan mendasar antara ketersediaan dan kualitas sumber daya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Perdagangan Internasional pada umumnya terjadi melalui ekspor impor komoditi barang dan jasa, tidak hanya itu, perdagangan Internasional juga menjadi fasilitas transfer teknologi. Transfer teknologi ini terjadi karena berproduksinya sebuah perusahaan multi nasional pada sebuah negara, adapun hal yang paling utama dan harus diperhatika dalam perdagangan berupa harus adanya liberalisasi pasar antara negara-negara yang terlibat.
Dewasa ini negara Indonesia terlibat dalam perdagangan Internasional dib bawah naungan A F T A (Asean free trade asosiasion). Indonesia sejak terlibat dalam asosiasi ini mempunyai nilai ekspor yang cukup tinggi. Untuk menentukan keberhasilan perdagangan Internasional suatu negara, dapat dilihat melalui neraca perdagangan yang diperoleh oleh negara tersebut.
Dalam beberapa tahun ini, neraca perdagangan Indonesia mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga Indonesia memiliki peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1.Meningkatkan nilai neraca perdagangan negara Indonesia
2.Pengaruh investasi dalam usaha meningkatkan nilai neraca perdagangan Indonesia
3. Peranan pemerintah dalam perdagangan Indonesia.
C. Tujuan Penulisan
1.Mengetahui apa yang menyebabkan naiknya perdagangan Indonesia.
2.Untuk mengetahui pengaruh investasi terhadap perdagangan Indonesia.
3.Untuk mengetahui peranan pemerintah dalam perdagangan.
Bab II
Kajian Teori
A. Konsep Perdagangan
Perdagangan merupakan suatu indikator penting bagi suatu negara dalam usaha meningkatkan perekonomian suatu negara melalui perolehan devisa. Di dalam suatu negara perlu diadakan spesialisasi dalam hal memproduksi produk, sehingga negara tersebut mengalami keuntungan dalam perdagangan.
Keuntungan tersebut akan didapat jika nilai tukar yang disetujui diantara nilai tukar masing-masing negara sebelum terjadi perdagangan beberapa teori yang menerangkan timbulnya perdagangan internasional pada dasarnya adalah sebagai berikut:
1.Teori Klasik
- kemanfaatan absolut (absolut advantage) oleh Adam smith.
Menurut pendapat Adam smith” setiap negara dapat memperoleh keuntungan dalam perdagangan (gain from trade), apabila negara tersebut melakukan spesialisasi dalam memproduksi dan mengekspor barang yang memiliki keuntungan mutlak serta mengimpor komoditi yang tidak memiliki keuntungan mutlak.
- Kemanfaatan relatif (comparative advantage) oleh Jon Stuart mill.
Menurut pendapat J S Mill, setiap negara akan memperoleh keuntungan dalam perdagangan apabila negara tersebut melakukan spesialisasi dalam produksi dan mengimpor barang yang memiliki keuntungan mutlak.
- Biaya relatif (comparative cost) oleh David Ricardo.
Menurut David Ricardo, setiap negara akan memperoleh keuntungan apabila negara tersebut mengekspor komoditi yang proses produksinya lebih efisien.
2.Teori Moderen
- faktor produksi oleh Hecker dan Ohlin.
- Kesamaan harga faktor produksi (factor price equation) oleh P. Samuelson.
- Permintaan dan penawaran (teori parsial)
B. Neraca Perdagangan Indonesia .
Neraca perdagangan Indonesia merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui peningkatan atau penurunan nilai yang diterima oleh negara Indonesia, di dalam perdagangan. Peningkatan yang ada pada neraca perdagangan Indonesia, apalagi jika mengalami surplus, akan berdampak pada peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini akan berdampak pada pengurangan pengangguran dan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Sedangkan pengurangan yang terjadi pada nilai neraca perdagangan Indonesia, memperlihatkan perdagangan sedang mengalami kemunduran, yang dalam jangka pendek akan berdampak pada berkurangnya devisa yang diperoleh oleh Indonesia, dan dalam jangka panjang akan berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi.
Jadi secara garis besar, neraca perdagangan Indonesia memperlihatkan kekurangan dan kelebihan ekspor serta impor suatu komoditi dalam perdagangan, yang akan berimbas pada naik atau turunnya pertumbuhan ekonomi.
C. Investasi
Investasi juga disebut dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal dalam perekonomian.
Menurut Sadono Sukirno (1997:107) investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanaman modal untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian.
Lepsey (1997) menyatakan bahwa investasi merupakan salah satu determinasi penting dalam pertumbuhan ekonomi yang pada hakikatnya juga merupakan langkah awal bagi kegiatan pembangunan ekonomi. Investasi juga merupakan satu-satu alat bagi teknologi baru untuk meningkatkan kinerja ekonomi. Keterkaitan investasi dan dengan pembangunan ekonomi dengan meningkatkan pertumbuhan investasi melalui kebijakan pengembangan potensi nasional
Keterkaitan investasi dengan usaha peningkatan nilai neraca perdagangan dapat dilihat dalam berupa pembelian barang modal dan perlengkapan alat-alat produksi, sehingga Indonesia dapat memproduksi komoditi dalam jumlah banyak secara efektif dan efisien, dan membuat perdagangan Indonesia mengalami surplus dalam perdagangan serta menjadikan pertumbuhan ekonomi berkembang dengan baik.
Bab III
Pembahasan
Di dalam perdagangan internasional suatu negara mempunyai faktor-faktor yang menjadi penyebab suksesnya perdagangan tersebut baik itu faktor internal maupun eksternal. Faktor penyebab naiknya neraca perdagangan Indonesia di kawasan ASEAN dan A F TA, yaitu berupa terjadinya peningkatan jumlah ekspor Indonesia ke negara-negara di kawasan ASEAN dan A F T A tersebut, sejak tahun 1996-2001 lalu, sehingga perekonomian mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 7,94 % pertahun.
Peningkatan tersebut dai semula US D 2.760,95 juta pada tahun 1996 menjadi US D 4,044,88 juta pada tahun 2006. Peningkatan pendapatan yang cukup tinggi ini diterima oleh Indonesia, dan dapat dikatakan selalu mengalami keuntungan (surplus), merupakan dampak dari ekspor yang dilakukan ke berbagai kawasan di ASEAN dan A F T A yang terus meningkat dalam tiap tahunnya dibandingkan dengan impornya. (Rifana, Erni, Dirjen kerjasama industri dan perdagangan internasional).
Sementara impor yang dilakukan Indonesia dari negara-negara ASEAN selama periode tahun yang sama (1996-2001), mengalami penurunan yaitu sebesar 0.32 % pertahun. Hal ini dapat diketahui dari nilai impor Indonesia yang semula berjumlah US D 5.549.2juta pada tahun 1996 menjadi US D 5462.01 juta ditahun 2001.
Adanya peningkatan nilai ekspor, sehingga menyebabkan naiknya nilai neraca perdagangan Indonesia tidak terlepas dari adanya investasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Tujuan utama dari investasi ini yaitu berupa usaha-usaha untuk pembelian barang-barang modal dan perlengkapan produksi, hal ini tentu dapat membuat adanya peningkatan dalam memproduksi komoditi ekspor secara efektif dan efisien, sehingga Indonesia mampu mempertinggi tingkat pertumbuhan rata-rata nilai ekspor dan kualitas dari komoditi tersebut.
Pada tahun 2003 Indonesia memasuki era perdagangan A F T A , sebagaimana kita ketahui bahwa dalam sistem perdagangan seperti ini diperlukan dan diperhatikan kebijakan seperti apa saja yang harus dilakukan oleh pemerintah , dalam rangka melindungi produk dalam negeri dari persaingan dengan produk impor dan usaha untuk meningkatkan nilai neraca perdagangan melalui selisih ekspor dan impor.
Salah satu kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah tidak hanya berupa peningkatan ekspor Indonesia dan investasi dibidang perdagangan saja tapi juga menerapkan kebijakan proteksi terhadap pengusaha yang belum siap memasuki pasar dengan instrumen “agreement CAPT (common efektif prevential tarif), program penurunan tarif dalam bentuk mekanisme save guard (menjaga keamanan), bentuk mekanisme ini secara sederhana dapat dilaksanakan dengan meningkatkan tarif bea masuk, apabila produk domestik terancam eksistensinya dalam perdagangan internasional.
Selain itu pemerintah dapat menerapkan beberapa kebijakan lain yang di dalamnya terdapat beberapa perangkap bagi kegiatan perdagangan internasional.
Beberapa kebijakan tersebut adalah:
- Tarif impor
Pemberlakuan pajak terhadap barang-barang impor yang masuk ke dalam Indonesia.
- Quota impor
pembatasan terhadap barang-barang impor yang masuk ke Indonesia
- Subsidi ekspor
Subsidi ekspor yaitu berupa bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang ekspor-impor, agar dapat meningkatkan kualitas dan jumlah ekspor mereka ke luar negeri.
- Penerapan politik dumping
penerapan politik dumping ini yaitu berupa suatu bentuk kebijakan diskriminasi harga secara internasional(internasional price diskriminasi), dimana harga produk dijual mahal di dalam negeri dan menurunkan harganya di pasar internasional.
Peningkatan investasi dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah ini diharapkan dapat membuat nilai neraca perdagangan Indonesia terus menanjak naik. Sehingga perolehan devisa yang diterima oleh negara bertambah secara signifikan. Penambahan devisa ini, secara perlahan namun pasti akan dapat membuat pertumbuhan perekonomian Indonesia akan semakin membaik.
Bab IV
Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai neraca perdagangan Indonesia mengalami kenaikan dari taun ke tahun, terutama dari tahun 1997-2001 bahkan sampai sekarang.
Adapun faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai neraca perdagangan Indonesia :
- peningkatan ekspor, dimana ekspor Indonesia mengalami kenaikan, dan menyebabkan peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia
- investasi, investasi merupakan solusi yang tepat dalam usaha memperbaiki atau meningkatkan jumlah ekspor komoditi Indonesia .
- kebijakan pemerintah, kebijakan pemerintah melindungi komoditi domestik Indonesia dari serbuan komoditi impor.
Daftar pustaka
- Erni.Rifana ,03. Dirjen kerjasama industri dan perdagangan internasional Departemen perdagangan dan industri Republik Indonesia
- Sukirno.Sadono.1997-107. ekonomi pembangunan. Jakarta : PT Grafindo Persada
- Lepsey(1997).
- Investasi dan ICOR Indonesia .2003:BPS Sumbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar